Edy mungkin masih terbujur kaku di ruang jenazah.
Dini hari ada lagi yang bernasib seperti Edy. Kali ini perempuan renta. Maut menjemput dalam kubangan hitam kali di Gunung Sahari. Tunawisma. Tanpa rumah dan sanak keluarga. Persis kayak Edy, si nenek juga memiliki harta. Sebuah kardus bekas yang berisi uang. Mungkin hasil mengemis. Kardus itu dibawa serta ke ruang jenazah.
Mungkinkah Edy dan nenek bersua di ruang jenazah? Apa yang akan mereka cakapkan? Apa yang akan mereka keluhkan?
Negara masih tetap. Tetap tidak mikirin Edy, nenek itu, tetap tidak mikirin kita-kita.
Bagi jurnalis, Edy dan si nenek biasa disebut bandeng. Aku tak tahu kenapa ada sebutan bandeng. Ada yang bisa jelasin? Dua malam, aku pulang membawa dua bandeng.
Semoga tidak menjadi juragan bandeng. Karena negara harus segera mikirin rakyat. Mikirin kita-kita. Amin...
Tweets
Total Pageviews
Popular Posts
-
Didekap asap pembakaran ratusan babi dalam upacara Rambu Tuka. Hanya bisa dialami di Toraja Baronang Bakar ...
-
Buruh rokok selalu dijadikan tameng industri untuk menghalau peraturan pengendalian tembakau. Padahal, hak mereka nyaris tak dipenuhi. Aza...
-
Teluk Jakarta ternyata memabukkan. Mabuk bikin lupa daratan. Aku dan beberapa teman wartawan dari berbagai daerah menjadi ”korban...
-
Rules Buka laptop atau komputer, jangan ngetik pake hand phone Setel alarm or timer 20 menit Yaaak menulislah, tuliskan apa yang terlin...
-
Vacancy: SEAPA Executive Director SEAPA is looking for an Executive Director to lead its Secretariat office in Bangkok, Thailand...
Labels
Blog Archive
Contact Us
Radio Sunnah
About
Follow us on facebook
Powered by Blogger.
Latest News
Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab
0 komentar:
Post a Comment