Sabtu (5/11) aku menemui Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari di kediamannya Jalan Denpasar 14 Jakarta. Perbincangan diawali pertanyaanku mengenai kasus perawat Rima Yuniarti yang terinfeksi virus flu burung dan diduga Rima tertular saat merawat alm Ina Sholati.
Apakah flu burung sudah menular antar manusia ke manusia?
Menkes menyatakan ada kemungkinan penularan flu burung sudah mencapai tahap human to human, manusia ke manusia. Saat ini, Indonesia sudah berada pada stadium tiga yaitu penularan virus H5N1 dari hewan ke manusia serta manusia ke manusia tapi masih dalam cluster. Cluster adalah penularan antar manusia yang memiliki hubungan darah. Kasus Iwan terhadap anaknya, Ina terhadap anak dan keponakan. Jadi, penularan antar manusia tidak terelakkan lagi. Perbedaan kita dengan negara lain yang juga terserang flu burung semisal Vietnam, disana muncul serentak sedang kita muncul sporadis.
Apakah pandemi flu burung akan terjadi?
Ya.. jawab Menkes tegas. Pandemi pasti akan terjadi. Namun kapan dan dimana episentrum pandemi itu yang belum bisa diprediksi. (Hal ini diperkuat oleh statemen Direktur jendral WHO Lee Jong Woo mengatakan kepada para pakar di Jenewa hari ini (Selasa 8/11), burung yang bermigrasi menyebarkan virus ini ke seluruh dunia, meningkatkan peluang bagi berubahnya bentuk virus itu yang bisa menyebar dengan mudah antar manusia. Organisasi kesehatan dunia WHO mengatakan, hanya tinggal menunggu saatnya saja di mana flu burung akan menjadi pandemic global yang menyerang manusia. )
Bila pandemi terjadi, berapa korban yang akan jatuh?
Korban diperkirakan 11% dari populasi. Jadi kalo penduduk kita 200 juta maka korban terbanyak 20-an juta. Itu maksimal. Angka minimal adalah 1,4%. Merujuk pada pandemi yang pernah melanda dunia seperti flu Spanyol.
Apakah pandemi bisa dicegah?
Tidak.. kita bisa mengisolasi orang terinfeksi virus atau melarang bepergian pada daerah yang terjangkit tapi kita khan tidak bisa melarang burung yang terbang bermigrasi.
Apa indikasi bila akan terjadi pandemi?
Indikasinya bila sudah ada penularan dari manusia ke manusia. Berarti virus H5N1 sudah bermutasi menjadi virus varian baru. Semisal virus H5N1 kawin dengan virus flu biasa (common flu) maka hasilnya virus baru yang lebih berbahaya. Seperti ketika orang Jawa yang kawin dengan Bule maka anaknya bukan Jawa dan bukan Bule.
(Menurut laporan Kompas, dunia belum menemukan vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah varian virus flu burung yang menyerang manusia. Penelitian masih separuh jalan.)
Langkah apa yang akan diambil oleh pemerintah?
Bila tahap pandemi, langkah yang mesti diambil adalah langkah global. Senin-Rabu ada pertemuan di Jenewa yang khusus membahas flu burung. Sedang pemerintah telah menyiapkan rumah sakit rujukan beserta sumber daya manusia serta sosialisasi kepada masyarakat.
Apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk meminimalisir flu burung?
Menjaga kebersihan lingkungan, langsung ke rumah sakit bila ada anggota keluarga yang menderita demam tinggi, layaknya ciri-ciri flu burung. hati-hati kontak dengan unggas, memasak dengan benar daging unggas dan telor.
Tweets
Total Pageviews
Popular Posts
-
Didekap asap pembakaran ratusan babi dalam upacara Rambu Tuka. Hanya bisa dialami di Toraja Baronang Bakar ...
-
Buruh rokok selalu dijadikan tameng industri untuk menghalau peraturan pengendalian tembakau. Padahal, hak mereka nyaris tak dipenuhi. Aza...
-
Teluk Jakarta ternyata memabukkan. Mabuk bikin lupa daratan. Aku dan beberapa teman wartawan dari berbagai daerah menjadi ”korban...
-
Rules Buka laptop atau komputer, jangan ngetik pake hand phone Setel alarm or timer 20 menit Yaaak menulislah, tuliskan apa yang terlin...
-
Vacancy: SEAPA Executive Director SEAPA is looking for an Executive Director to lead its Secretariat office in Bangkok, Thailand...
Labels
Blog Archive
Contact Us
Radio Sunnah
About
Follow us on facebook
Powered by Blogger.
Latest News
Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab
0 komentar:
Post a Comment