Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

29 July 2006

Sidik Jari

Share
Mariana melangkah riang menuju sekolah. Rok abu-abu sebatas lutut memamerkan betis putihnya, memastikan garis keturunan Tionghoa. Setiba di gerbang sekolah, Mariana tidak langsung masuk ke halaman sekolah. Ia menunggu teman-temannya yang lain. Tak berapa lama, teman-temannya berdatangan. Gerombolan anak muda berlalu ke halaman sekolah. Membelok ke kiri masuk ke selasar. Antrian anak muda memenuhi selasar itu.

Mereka merubung sebuah benda kotak seukuran ATM berwarna coklat. Ketika tiba gilirannya Mariana maju ke depan kotak. Jari lentiknya memencet tombol angka. 8 digit angka lalu muncul nama MARIANA. Jempol jari tangan kanan teracung lalu ditempel pada sebuah tombol. Dilayar lalu tertera tulisan MARIANA DATANG SEKOLAH PUKUL 6.50.

Telpon genggam Nyonya Sri berdering. Sebuah pesan singkat masuk. Pengirimnya berasal dari sekolah tempat putri semata wayangnya menuntut ilmu. Ada sebaris tulisan berbunyi MARIANA DATANG SEKOLAH PUKUL 6.50. Nyonya Sri menarik napas lega. Kekhawatirannya berkurang satu.

Kecanggihan era informasi dan teknologi demikian pesat. Kita bisa mengetahui apa saja yang terjadi di tiap ceruk bumi saat itu juga. Mariana beruntung, sekolahnya mengikuti kemajuan jaman.
Alat absensi sidik jari yang langsung terhubung ke telpon genggam mamanya tak bisa membikin Mariana mangkir alias bolos sekolah.

0 komentar: