Poligami

"Jangan Berpolitik, Jangan Berpoligami."

A'a Gym bercerita dua hal tersebut yang selalu diwanti-wanti para tamunya agar dihindari oleh A'a Gym. Kenapa? pikir A'am Gym. Kenapa orang-orang melarangnya untuk berpolitik dan berpoligami. Apakah poligami itu sekotor politik? Maka A'a Gym merasa berkewajiban meluruskan tafsir, persepsi dan pemahaman masyarakat tentang poligami dengan menikah lagi. Istri keduanya adalah janda beranak tiga, mantan model dan pernah menjadi pegawai A'a Gym di Pesantren Daurat Tauhid.

Masyarakat terhenyak, kaget, aneka rupa tanggapan mengingat A'a Gym bukan figur yang main-main. A'a Gym dipandang sebagai figur teladan, sosok suami ideal membina rumah tangga yang sakinah. A'a Gym dianggap jujur tanpa pamrih selalu ikhlas seperti isi-isi ceramahnya selama ini.

Pertama kali bertemu Pak Ishadi SK saat di salah satu kelas training TransTV, waktu itu Pak Is bercerita kedekatannya dengan A'a Gym. Bagi Pak Is, A'a Gym adalah satu-satunya sosok yang ia percaya. Semua orang yang pernah dianggap Pak Is hebat ternyata tidak jujur, maling. Salah satunya Prof Nazaruddin Syamsudin pun korup. Hanya A'a Gym yang bisa dipercaya. Tak tahu bagaimana sikap Pak Is setelah A'a Gym berpoligami dan menyembunyikan selama tiga bulan dari pandangan masyarakat. Siapa lagi yang bisa saya percaya? begitu celetuk Pak Is ketika sempat mampir ke lantai 3 seusai siaran Reportase Investigasi. Beberapa pernik kisah di "belakang layar" poligami A'a Gym meluncur dari mulut Pak Is.

Kala itu, Pak Is juga bercerita kisah lucu mengirim pesan pendek berisi tips dan trick berselingkuh dengan aman. Maksudnya dikirim ke orang lain, tak tahunya malah nyasar ke A'a Gym.

A'a Gym menikah Rini, janda berkulit bersih ini di Bandung dengan saksi Ketua MUI Bandung KH Miftah Faridh. Setelah dinikah A'a Gym, Teh Rini mungkin jadi sapaan akrab perempuan yang kini bekerja di Bank Panin Syariah. Sebelumnya, perempuan cantik 37 tahun ini sempat bekerja di MQ dan tinggal hanya berjarak 400 meter dari gedung MQ Grup.

Di ceramah Jum'at lalu, ketika isu poligami mulai merebak, A'a Gym menganalogikan perempuan sebagai mono. Perempuan hanya mencintai satu pria dan sulit untuk mencintai pria lain. Karena memang begitu softwarenya kata A'a Gym. Sedangkan laki-laki tentunya stereo. Apa artinya?

Bagi sebagian orang, A'a Gym mungkin dipandang sebagai laki-laki yang beruntung. Beberapa waktu lalu, Ninih Muthmainnah atau akrab disapa Teh Nini mengijinkan A'a Gym menikah lagi. Ijin itu merupakan hadiah ulang tahun bagi A'a Gym. Balasan nya A'a Gym membangunkan rumah baru bagi istri yang telah memberikan tujuh anak itu.

Pro kontra poligami masih terus hangat diperdebatkan. Terlepas itu, bagi seorang perempuan pasti tidak mudah merelakan sang suami menikah lagi. "Ah masak sih" "Aku bisa menerima apapun kesalahan dan kekurangan mu asalkan bukan menikah lagi". Itu komentar istri ku. Beberapa perempuan lain juga berkomentar senada. Teh Nini pun mengakui bahwa tidak mudah bersikap ikhlas dan menerima poligami suaminya. Sajadah Istri Kanjeng Nabi Muhammad jemek oleh air mata ketika awal-awal Kanjeng nabi berpoligami. Pikiran Kanjeng Nabi juga gundah ketika tiga bulan pertama berpoligami. Seroang istri bisa menerima kondisi suami yang menganggur, tidak bekerja atau menyandang kelemahan lain, tapi seorang istri akan berontak begitu si suami berniat kawin lagi.

Aku membayangkan di posisi A'a Gym atau siapa pun yang berpoligami. Bagaimana semisal hanya menjelas kepada anak-anak kandung harus memanggil ibu atau mama kepada perempuan lain, istri muda si ayah. Tentu lah sangat repot.

Permintaan Jangan Berpoligami sudah dilanggar A'a Gym, apakah Jangan Berpolitik juga akan dilanggar? Bersiaplah partai politik meminang dai kondang ini.