Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

5 July 2006

Ayam Jantan Terbang ke Final

Share
Zinedine "Zizou" Zidane menerbangkan Ayam Jantan ke Final World Cup 2006. Begitu tenang dan percaya diri Sang Profesor mengeksekusi penalti. Teamgeist meluncur deras di sudut kanan. Ricardo mencoba menepis tapi sia-sia. Gooaaa.....llll 1-0 untuk Perancis.

Pertarungan hidup mati antar mantan negara imperialis ini berlangsung seru. Saling serang saling tikam saling jegal saling jegal. Berebut sejengkal demi sejengkal ruas lapangan. Naluri menjajah masih kental. Pertempuran berlangsung seru karena Taktik dari masing-masing pelatih hampir mirip. Striker tunggal ditopang tiga gelandang serang dan dua gelandang bertahan berdiri di depan empat bek sejajar.
Perancis lebih unggul di ujung tombak karena memiliki King Henry. Gocekan yahud bisa menahan bola dan haus gol. Terbukti King Henry memberi umpan matang berupa penalti setelah dijatuhkan Ricardo Carvalho yang ceroboh. Tapi Portugal bisa menutupi dengan kelincahan tiga gelandang serang yang terus bergerak membongkar pertahanan Gallas-Thuram. C Ronaldo Luis Figo dan Deco rajin bertukar posisi, kanan - kiri - kanan - tengah - kanan - kiri - kiri - kiri - kanan bingung khan...?? Daripada Ribery dan Malouda yang terpaku di sisinya. Patrick Viera dan Claude Makelele berjibaku di tengah bertarung dengan ball winner Costinha dan Maniche. Karena kelebihan pengalamanlah Viera dan Makelele bisa bermain lebih efektif menjaga ruang di tengah.

Sutradara kontra Panglima Perang.
Raymond Domenech, jebolan kelas teater memilih pemain dengan pertimbangan bintang. Bintang bukan ketenaran atau kelihaian pemain tapi bintang perbintangan alias astrologi. Kenapa Robert Pires tak masuk skuad? Karena gelandang andalan Arsenal itu berbintang Scorpio, zodiak yang dibenci Domenech karena reseh, tukang ribut susah akur.
Buku Art of War karya Sun Tzu tergeletak di laci samping tempat tidur Luiz Felipe Scolari. Setiap menjelang tidur Big Phil membaca buku panduan perang itu. Sang Panglima ini mengutamakan kedisiplinan. Seluruh bala tentara Portugal dilarang menikmati surga dunia walau sama istri sah apalagi pacar sebelum memenangi peperangan Piala Dunia. Mirip Sumpah Palapa GadjahMada "tidak akan makan buah pala bila Nusantara belum bersatu dibawah Majapahit"

Perancis masih beruntung, Barthez lebih cocok jadi atlit bola voli di bawah naungan PBVSI ketimbang menjaga gawang. Tangkapannya tidak lengket kadang blunder.
Aahh Andai Ricardo berpindah warga negara Perancis.

Les Blues versus Gli Azzuri pasti semakin .....

Auk aahh gelap... Tonton aja sendiri - lebih asyik sih barengan- tanggal 9 July di Berlin.

0 komentar: