Kaki kecil Heri menari di atas aspal hitam Ibukota. Tulang-tulangnya beradu dengan keras aspal dan pembatas jalur busway di kawasan Kebon Pala. Teman-teman pun bersemangat mengejar di plastik bundar. Tak ada garis lapangan. Sepanjang bola bisa bergulir, permainan terus berjalan. Di sela-sela gerobak rokok, di sela deru knalpot motor yang melintas.
Pengandara mobil kudu rela mengalah. Mengambil jalur Busway yang bila malam tiba menganggur.
"..gak sakit, dauh kebal paling cuman berdarah..."
Heri cuman meringis ketika jatuh bergulingan di aspal. Kakinya ditebas, bola direbut lawan. Heri meringis, mengelus badannya. Pasti sakit terjatuh di aspal itu. Tapi Heri bangkit lagi, senyum mengembang seiring langkahnya kembali berebutan bola.
Ada cita-cita bersemayam di bocah-bocah ini. Mereka ingin jadi pemain bola terkenal. "..kayak Ronaldinho.." cetus Badarudin.
Kemana negara? Apa yang dia perbuat? Hanya membangun jalan bagi penunggang mobil. Hanya membangun jalan bagi penyumbang polusi.
Dikemanakan tanah lapang? Dikemanakan ruang publik?
Anak-anak berhak bermain. Dan negara wajib memenuhi.
Tweets
Total Pageviews
Popular Posts
-
Didekap asap pembakaran ratusan babi dalam upacara Rambu Tuka. Hanya bisa dialami di Toraja Baronang Bakar ...
-
Buruh rokok selalu dijadikan tameng industri untuk menghalau peraturan pengendalian tembakau. Padahal, hak mereka nyaris tak dipenuhi. Aza...
-
Teluk Jakarta ternyata memabukkan. Mabuk bikin lupa daratan. Aku dan beberapa teman wartawan dari berbagai daerah menjadi ”korban...
-
Rules Buka laptop atau komputer, jangan ngetik pake hand phone Setel alarm or timer 20 menit Yaaak menulislah, tuliskan apa yang terlin...
-
Vacancy: SEAPA Executive Director SEAPA is looking for an Executive Director to lead its Secretariat office in Bangkok, Thailand...
Labels
Blog Archive
Contact Us
Radio Sunnah
About
Follow us on facebook
Powered by Blogger.
Latest News
Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab
0 komentar:
Post a Comment