Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

3 April 2015

Efect Macet Tadi Malam

Share
Baru bangun. Migren berat sisa semalem
Hangover?
Iya Hangover kena 5 jem di jalan

Seorang teman menulis status di Path sekitar jam 8.26 pagi. Gambaran beratnya perjuangan jalanan Jakarta, Kamis 2 April lalu.

Masih di Path, seorang teman upload semacam screen capture SMSan


Dibawah gambar itu, si teman menulis Gagal paham di pagi hari #efectmacettadimalam

Jakarta macet maaah sudah biasa, kalo tidak macet bukan Jakarta.
Namun Kamis lalu muaccceetttt rrruaaaarrrbiasa.

Pagi hari aku sudah merasakan macet ketika berangkat dari Kalibata City menuju RS Siaga Raya. Keluar dari kawasan Apartemen, jalanan sudah padat merayap ke arah pertigaan Taman Makam Pahlawan alias TMP Kalibata.

Selepas pertigaan, ke arah Pasar Minggu, biasanya lancar tapi pagi ini tersendat. Aku mengambil beberapa gambar lalu mengunggah ke twitter @heruwardhana serta ke situs pasangmata

Niih screen capture di pasangmata


Jarak Kalibata City dengan RS Siaga Raya hanya sekitar 5 km dan biasa ditempuh 20 menitan dengan menumpang si burung biru namun Kamis pagi, aku menghabiskan lebih dari satu jam.
Sejak subuh hujan mengguyur cuup deras. Mungkin orang-orang pada males berangkat pagi, agak siangan aja nunggu reda dan hasilnya amprokaan semua di jalan. Diperparah dengan long week end.

Sesampai di RS Siaga segera mendaftar.

Bu Siti, therapis yang biasa menangani aku fisiotherapy sudah masuk setelah minggu lalu sempat sakit.

Saatnya disetrum lalu olahraga otot kaki.


Selesai fisiotheraphy biasanya aku order by phone burung biru. Karena order maka kena minimum payment 40 ribu. Padahal dari RS Siaga menuju Kalibata City lewat komplek BIN kalo lancar cuman habis argo 25ribu. Paling banter 35ribu kalo macet.

Aku pilih tidak order, nyegat taksi di belakang RS Siaga dekat ruangan UGD. Sekitar 10 menitan dapat taksi. Kami melaju.

Putaran balik Volvo macet parah.



Aku minta sopir taksi untuk lurus saja nanti masuk lewat jalan Tembakau.

Tak tahunya di sepanjang Jalan Tembakau Rawajati juga macet. Para pengendara menghindari Kalibata Raya, mengadu nasib di jalan sempit perkampungan Rawajati.

Di depan Kalibata City, pamer paha padat merayap tanpa harapan.

Aku memotret dan mengupload lagi ke twitter @heruwardhana dan pasangmata


Argo kena 50 ribu. Hahahaaa sama aja, mending ngorder by phone, tak usah jalan agak jauh lewatin UGD



0 komentar: