Di dalam pesawat United Airlines yang terbang di ketinggian 30.000 kaki seorang muslimah Amerika, Tahera Ahmad mengalami perlakuan diskriminasi dari pramugari. Menurut CNN Indonesia, wanita berjilbab ini meminta minuman bersoda yang masih dalam kemasan kaleng demi alasan kebersihan. Namun, dia malah diberikan minuman bersoda yang telah dituangkan ke dalam gelas. Sementara, seorang pria di dekatnya diberikan sebuah bir dalam kaleng utuh.
Ahmed mempertanyakan hal ini, dan jawaban pramugari membuatnya terhenyak.
"Kami tidak diperbolehkan memberikan kaleng yang belum dibuka karena bisa digunakan sebagai senjata," ujar Tahera, menirukan perkataan pramugari, seperti yang dia sampaikan dalam akun Facebooknya.
Ahmed mempertanyakan hal ini, dan jawaban pramugari membuatnya terhenyak.
"Kami tidak diperbolehkan memberikan kaleng yang belum dibuka karena bisa digunakan sebagai senjata," ujar Tahera, menirukan perkataan pramugari, seperti yang dia sampaikan dalam akun Facebooknya.
Dalam pernyataannya, juru bicara United Charles Hobart mengatakan bahwa maskapainya menyesalkan peristiwa itu. Dia juga menegaskan bahwa United mendukung keragaman dan menentang diskriminasi.
Hobart juga menyatakan akan bertemu dengan Tahera untuk membicarakan masalah ini. Namun Tahera mengatakan belum mendapatkan panggilan apapun dari United.
"Ini bukan tentang United Airlines. Ini tentang kebencian dan rasisme dan negara ini tengah melalui masa sulit saat ini. Dr. Martin Luther King Jr. dan yang lainnya telah bekerja keras agar warga Amerika tidak menilai orang lain berdasarkan warga kulit, agama atau etnis, tapi sepertinya kita masih mengalaminya," kata Tahera.
Tahera adalah salah satu tokoh Muslimah paling berpengaruh di AS, berdasarkan Northwestern University. Dia juga pernah diundang oleh Presiden Obama dalam acara buka puasa di Gedung Putih.
Wanita kelahiran India yang besar di Illinois ini telah mendapatkan perlakuan kasar sejak Islam disudutkan usai serangan teroris 11 September 2001. Tahera pernah diludahi di jalan dan ditarik hingga robek jilbabnya.
Perlakuan terhadap Tahera adalah gambaran umum yang banyak ditemui di negara itu.
Menurut survei nasional oleh Pew Research Center tahun 2013, Muslim Amerika lebih banyak menderita diskriminasi ketimbang kelompok lainnya, termasuk gay, lesbian, hispanik, Afrika Amerika atau wanita. Survei menyebutkan, 45 persen responden mengatakan Muslim Amerika menghadapi "banyak" diskriminasi, dan 28 persen mengatakan bahwa Muslim adalah objek dari diskriminasi.
Hobart juga menyatakan akan bertemu dengan Tahera untuk membicarakan masalah ini. Namun Tahera mengatakan belum mendapatkan panggilan apapun dari United.
"Ini bukan tentang United Airlines. Ini tentang kebencian dan rasisme dan negara ini tengah melalui masa sulit saat ini. Dr. Martin Luther King Jr. dan yang lainnya telah bekerja keras agar warga Amerika tidak menilai orang lain berdasarkan warga kulit, agama atau etnis, tapi sepertinya kita masih mengalaminya," kata Tahera.
Tahera adalah salah satu tokoh Muslimah paling berpengaruh di AS, berdasarkan Northwestern University. Dia juga pernah diundang oleh Presiden Obama dalam acara buka puasa di Gedung Putih.
Wanita kelahiran India yang besar di Illinois ini telah mendapatkan perlakuan kasar sejak Islam disudutkan usai serangan teroris 11 September 2001. Tahera pernah diludahi di jalan dan ditarik hingga robek jilbabnya.
Perlakuan terhadap Tahera adalah gambaran umum yang banyak ditemui di negara itu.
Menurut survei nasional oleh Pew Research Center tahun 2013, Muslim Amerika lebih banyak menderita diskriminasi ketimbang kelompok lainnya, termasuk gay, lesbian, hispanik, Afrika Amerika atau wanita. Survei menyebutkan, 45 persen responden mengatakan Muslim Amerika menghadapi "banyak" diskriminasi, dan 28 persen mengatakan bahwa Muslim adalah objek dari diskriminasi.
Di Youtube ada sebuah kanal yang berlabel AreWeFamousNow yang menampilkan seorang keturunan Arab yang tinggal di Amerika Serikat bernama Karim. Dengan berpenampilan ala remaja Amerika, berambut blonde, bertopi, kaos ijo ngejreeng, bertuliskan Empire Strikes Back, Karim berjalan-jalan di New York serta meminta pendapat banyak orang, apa pandangan mereka tentang Muslim?
Berikut vox pop alias pendapat masyarakat Amerika di New York tentang Muslim
kebanyakan orang Amerika berpandangan negatif tentang Muslim. Seorang perempuan membayangkan bila dia didalam kereta lalu ada Muslim yang berhijab, dia takut kalo si Muslim akan meledakkan kereta.
Di episode kedua, setelah mendengar pendapat orang, si Karim mengaku bahwa dia Muslim. Kita lihat bagaimana reaksi orang-orang yang berpandangan negatif terhadap Muslim
0 komentar:
Post a Comment